Masih
banyak diperbincangkan isu-isu masalah tol laut akhir-akhir ini. Ditambah
dengan dilantiknya mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjadi Presiden RI yang
mempunyai visi untuk membangun tol laut. Bahkan mungkin masih banyak orang yang
mengira bahwa tol laut merupakan jalan tol diatas laut. “Tol laut merupakan
jalur khusus lalu lintas kapal-kapal besar pengangkut logistik” ujar Jokowi . Jokowi
merencanakan tol laut ini nantinya bisa digunakan kapal besar untuk pengangkut
barang-barang logistik hingga keseluruh pelosok Indonesia. Untuk kapal besar
yang dimaksud berukuran 3000 TEUS* (twenty
foot equivalent units). Yaitu kapal yang berstandarisasi secara global
untuk yang berkapasitas besar untuk mengangkut barang-barang antar pulau.
Tol
laut tersebut dibangun agar dapat menghemat biaya pengiriman dan menyamakan
harga-harga barang dengan di pulau jawa. Hal ini dikarenakan harga barang yang
berada di luar pulau jawa cenderung lebih mahal hingga berkali lipat dibanding
harga barang di Jawa. Seperti contohnya semen di jawa seharga 50 ribu sedangkan
harga semen di papua bisa berlipat ganda sampai 1 juta rupiah dikarenakan biaya
transport yang mahal. Selain itu, Menteri Kelautan Susi Pujiastuti berpendapat
dengan adanya tol laut tentu akan menjadikan Negara Indonesia menjadi poros
maritim dunia dengan wilayah kepulauannya.
Namun faktanya di Indonesia itu
masih belum cukup siap dengan adanya tol laut. Misalnya Kapal 3000 TEUS hanya
bisa bersandar di pelabuhan dengan kedalaman minimal 12 meter, namun pelabuhan
di Indonesia hanya berkisar 6-8 meter saja. Permasalahan yang lain yaitu pada
anggaran dana yang ada. Dapat dari mana dana untuk membeli kapal tersebut dan
membangun pelabuhan, apabila hanya dari APBN tentu saja dana tersebut masih
akan sangat kurang. Karena hanya 15% anggaran dana dari APBN yang akan
diberikan untuk tol laut tersebut. Dan saat ini kapal terbesar di Indonesia
hanya berkapasitas 1700 TEUS. Kapal dengan kapasitas tersebut akan sangat
kurang efisien jika digunakan untuk mengangkut barang logistik sekali jalan. Selain
itu juga komoditas di Indonesia belum sepenuhnya merata. Seperti halnya di
Indonesia timur yang cenderung lebih minim komoditas disbanding dengan di pulau
jawa. Sehingga kapal tersebut berangkat penuh dan akan pulang hanya bermuatan
kosong.
Masyarakat perlu mengambil sikap
kritis dan memberikan sejumlah saran serta tanggapan terkait tol laut yang
menjadi kebijakan pemerintah mendatang. Agar masyarakat lokal tidak menjadi
korban dari perilaku pembangunan yang kemungkinan tidak ramah lingkungan dan
sosial tersebut. Hal ini dikarenakan adanya beberapa pro dan kontra pandangan
dengan progam tol laut tersebut. Memang jika dilihat dari segi keuntungan
adanya tol laut dapat mempermudah pengiriman logistik, namun tentu saja progam
ini masih mempunyai beberapa kerugian yang bisa berdampak besar untuk
kedepannya.
Banyak
anggapan terhadap kerugian yang ditimbulkan dari tol laut tersebut. Kerugian
yang akan dirasakan yaitu terhadap ekosistem laut. Hal ini dikarenakan jika
pelabuhan-pelabuhan di Indonesia diperbesar maka bisa dipastikan akan merusak
ekosistem di sekitar pesisir tersebut. Tidak terkecuali hutan-hutan bakau ataupun
mangrove disekitar pesisir yang
berfungsi sebagai pemecah ombak, kemungkinan besar akan terancam ekosistemnya.
Tentunya hal ini bisa saja mengakibatkan banjir maupun abrasi oleh air laut
sewaktu-waktu. Kapal-kapal tersebut juga membutuhkan kedalaman laut yang lebih,
yang bisa merusak terumbu–terumbu karang yang ada di jalur tol laut tersebut
karena dangkalnya pelabuhan di Indonesia. Sehingga akan berdampak pada
komoditas ikan di Indonesia karena telah rusaknya habitat mereka dan akan
berpengaruh pada pendapatan para nelayan kecil di Indonesia.
Tanggapan
kontra lain yang ditimbulkan tol laut yaitu pada masalah keamanan barang-barang
tersebut. Kurangnya tingkat keamanan laut di Indonesia tentu menjadi acuan
tindak kriminal seperti pembajakan kapal. Tidak terkecuali juga permasalahan
sosial yang akan ditimbulkan tol laut tersebut. Bilamana masyarakat yang akan
menjadi targetnya kurang antusias dengan hal tersebut dan justru tidak mau
menerima perubahan tersebut.
Untuk
tol laut tersebut akan dibangun di beberapa pelabuhan-pelabuhan yang berpotensi
untuk dikembangkan di Indonesia. Diantaranya Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung
Priok, Pelabuhan Palangkaraya, Pelabuhan Tanjung Perak, dan pelabuhan besar
lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari penduduk di sekitar Pelabuhan Tanjung
Perak, mereka merasa kurang setuju dengan adanya tol laut, karena disamping
akan menggangu perekonomian mereka tentunya juga akan meningkatkan pencemaran
lingkungan oleh kapal-kapal besar tersebut. Dengan kata lain dapat
dimungkinakan dengan adanya tol laut tersubut akan menyebakan kurangnya
kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya masyarakat pesisir tapi juga seluruh
rakyat Indonesia, karena 40% alur perdagangan melalui laut. Selain itu mereka
beranggapan dari pada menggunakan dana untuk hal yang masih pro dan kontra
seperti itu ada baiknya jika digunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan
perekonomian di Indonesia terutama bagi pelabuhan-pelabuhan besar yang menjadi
sarana penghubung perdagangan antar wilayah maupun negara, sehingga
perekonomian bisa meningkat.
Memang
adanya tol laut sangat membantu transpot barang di Indonesia. Akan tetapi jika
direncanakan lebih matang lagi apakah nantinya pembangunan di Indonesia bisa
berkelanjutan (sustainable development).
Karena pembangunan yang berkelanjutan harus mempertimbangkan 3 pilar aspek
yaitu aspek lingkungan, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Aspek lingkungan yang
berupa kelestarian terhadap lingkungan dengan adanya pembangunan. Aspek ekonomi
yang berpengaruhnya terhadap pendapatan dari pulau-pulau yang menjadi tujuan
tol laut. Dan Aspek sosial yang merupakan aspek pendukung untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap tol laut tersebut. Maka ketiga hal tersebut akan
saling berpengaruh satu sama lain, sehingga aspek-aspek tersebut harus
seimbang. Apakah tol laut akan hanya menjadi isapan kata semata ataupun bisa
direalisasikan tentunya hal tersebut menjadi tanggung jawab kedepan bagi kita
bersama.
Mungkin bisa diberi rangkuman ataupun abstrak agar memudahakan pembaca dalam memahami materi
BalasHapus